
Jakarta, 6 Mei 2025 - Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) menjalin komunikasi strategis dengan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (KOMDIGI) dalam audiensi yang membahas potensi kerja sama di bidang akademik dan pengembangan talenta digital mahasiswa.
Audiensi ini dipimpin oleh Wakil Rektor I & III USNI, Dr. Dian Alanudin, MBA., GRCE., bersama Wakil Rektor II, Dr. Yosi Stefani, SE., MM., dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USNI, Dr. Drs. Dharmawan P. Hadad, M.M. Tujuannya adalah untuk menyelaraskan program pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri digital yang terus berkembang, serta membangun ekosistem pembelajaran berbasis teknologi dan sertifikasi kompetensi.
Dr. Dian Alanudin menyampaikan optimisme atas arah kolaborasi ini, dengan menekankan pentingnya pendidikan tinggi untuk terus bertransformasi.
“Kami percaya bahwa perguruan tinggi harus menjadi mitra strategis dalam mendorong transformasi digital bangsa. Melalui pembahasan kerja sama ini, kami ingin memastikan mahasiswa USNI tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga relevan dengan kebutuhan industri digital saat ini,” ujar Dr. Dian.
Salah satu fokus utama kerja sama adalah pada penyelarasan mata kuliah dan konsentrasi studi dengan kebutuhan sektor komunikasi digital (Komdigi), serta penyediaan program internship, beasiswa untuk perangkat Komdigi dengan skema biaya khusus, dan pelatihan kolaboratif dengan kementerian.
Dr. Dharmawan P. Hadad, selaku Dekan FEB USNI, turut menyampaikan pentingnya integrasi kurikulum kampus dengan sistem pelatihan kerja nasional agar lulusan siap kerja sejak dini.
Adapun, Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo, Hary Budiarto, menyambut baik inisiatif USNI dan menjelaskan berbagai program unggulan Kemenkomdigi yang dapat dimanfaatkan kampus, seperti:
VSGA (Vocational School Graduate Academy): Pelatihan kerja nasional berbasis kompetensi dan sertifikasi, dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah.
Program Literasi Digital Nasional, yang mencakup aspek budaya, etika, dan keamanan digital.
Talent Scouting Academy (TSA), bagian dari program Merdeka Belajar yang memberikan mahasiswa pengalaman magang bersertifikasi industri.
Kompetisi dan Hackathon Talenta Digital, yang terbuka untuk seluruh mahasiswa secara nasional.
Digital Talent Pool, yang menjadi basis data talenta digital Indonesia dan membuka jalan karier berbasis keahlian digital.
“Kami mendorong perguruan tinggi seperti USNI untuk aktif bermitra melalui program-program seperti VSGA dan TSA. Sertifikasi digital dan pengembangan talenta muda adalah kunci membangun ekosistem digital nasional yang kuat,” jelas Hary Budiarto.
Ke depannya, USNI juga berpeluang mengikuti program akreditasi Puspa Komdigi untuk menjadi mitra pelatihan ASN di bidang digital. Selain itu, mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai program kompetisi inovasi digital, serta masuk ke dalam Digital Talent Pool yang mempermudah jalur karier mereka di bidang teknologi dan komunikasi.
Audiensi ini mencerminkan komitmen kuat USNI untuk berperan aktif dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan industri 4.0 dan 5.0, serta bersinergi dengan kementerian dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.